Aceh Barat [generasiaceh.com]
Kabupaten Aceh Barat yang kian hari semakin parah saat dilanda hujan dengan intensitas tinggi, Pemerintah Gampong Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, bersama masyarakat pelopori pembersihan Drainase dilingkungan Gampong setempat. Sabtu (28/12/2024)
Pembersihan Drainase yang dilakukan Pemerintah Gampong Kuta Padang bersama Masyarakat dalam rangka momentum peringatan Gotong Royong Pekan ke 104 tahun 2024.
T. Masren,S.E sebagai Ketua Tim Perencanaan Pembangunan Gampong (TAPG) Kuta Padang menerangkan, kegiatan gotong royong dilakukan dengan tujuan agar air yang ada di drainase mengalir dengan lancar guna menghindari genangan banjir.
"Kegiatan ini rutin dilakukan dalam rangka gotong royong yang ke 104, hal ini bertujuan membersihkan drainase di pemukiman untuk penanganan banjir genangan dengan diangkat Sendimentasi untuk memudahkan akses air yang ada megalir di drainase induk Malendiwa," Kata T. Masren,S.E
"Memang mengatasi rumah layak huni dan bersih yang hendak diwujudkan oleh Pak Geucik Kuta Padang bukan semata-mata untuk kuta padang saja, dengan lancar drainase di Kuta Padang itu menjadi akses mengatasi banjir kota," Katanya.
Sambung Rajo. Pekan Gotong Royong ini yang perlu kita wujudkan menurut kami adalah, bagaimana mengembalikan kebiasaan indatu kita dalam kebersamaan Gotong Royong, harapan kami bagaimana gerakan peduli lingkungan ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Gampong di sekitaran Kota Meulaboh, artinya serentak.
Untuk minggu ini Gotong Royong kita fokus pada mengangkat Sedimentasi di Drainase, karena kalau program pembangunan Drainase sudah banyak, tetapi pemeliharaan Drainase yang kurang, dengan adanya pemeliharaan dapat menghemat anggaran, harapannya pemerintah mencanangkan program minggu bersih yang bergilir.
Rajo, yang juga sebagai Satgas Stunting Aceh Barat menerangkan. Kebersihan juga sangat erat kaitannya dengan stunting, salah satu pencegahan stunting adalah lingkungan yang layak huni, sanitasi yang layak, air bersih yang layak, ekonomi yang layak, ketahanan pangan, artinya dengan lingkungan yang bersih maka masyarakat akan sehat dan stunting juga dapat teratasi.
Kita perlu perubahan, memang perubahan itu dimulai dari sendiri, tetapi cermin perubahan adalah dari pemimpin, kenapa tergerak di Kota Padang, karena pemimpin Gampong Kota Padang yang memulai. Pungkasnya
Diwawancarai secara terpisah, Geucik Gampong Kuta Padang Safrijal sapaan akrabnya Ngoh Jal, juga menegaskan akan terus mempertahankan nilai nasionalisme lewat progam Gotong Royong bersama masyarakat.
"Pekan Gotong Royoung Gampong Kuta Padang (PGRGKP) merupakan program rutin Kuta Padang, ada beberapa hal yang bisa kita petik dari ini semua, dengan kondisi sosial saat ini, dimana tergerusnya nilai-nilai kebangsaan, rasa nasionalis yang berimbas pada masyarakat, sikap apatis, maka kita terus pertahankan PGRGKP ini," Tegas Ngoh Jal.
Terlepas dari itu juga, untuk masalah lingkungan itu bukan hanya tanggung jawabpemerintah daerah saja, pemerintah Gampong juga ikut bertanggung jawab, Gampong Kuta Padang dengan luasnya Sartus Dua Puluh Hektar lebih, dengan hampir Sepuluh Ribu saluran drainase baik itu saluran utama ada tiga, kemudian saluran di lingkungan masyarakat. Terbangnya.
Nah, pasca Tsunami mungkin sampai dengan saat ini, Sembilan Ribu Meter itu terjadi Sedimentasi yang sangat tebal, sehingga daya tampung airnya semakin sedikit, sehingga tentunya desa dan warga juga harus ikut peduli.
Kita lihat, hari ini untuk lorong Bu Kulah ini saja yang panjangnya hanya Dua Ratus Sembilan Puluh Meter sedimentasi yang sudah kita ambil kemudian di buang ke tempat lain mencapai Dua Belas kali dilansir menggunakan Mobil. Terangnya.
Pemerintah Gampong juga ingin mengintegrasikan dengan pemerintah Kabupaten, apalagi saat ini terus merupakan dalam mengatasi banjir di Kota oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kita juga ikut, karena semua drainase ini terkonek.
Harapannya pembangunan teringretasi ini semoga terus dilaksanakan ya, ada kolaborasi antara pemerintah Gampong, Kemudian Kecamatan dan Kabupaten, sehingga nantinya kegiatan ini tidak paradoks dan pencapaiannya semakin optimal dan bagus. Pungkasnya.
0 Comments