Generasiaceh.com - Aceh Timur - Antusias wargar Gampong Bagok panah sa mengantarkan linto Baro Teungku Abdullah bin Muhammad yang berasal dari desa Bagok panah sa di hantar ke Aceh tamiang.11/Agustus/2024
Sebutan linto bagi seorang lelaki baru diperoleh setelah ia menjalani berbagai tradisi adat dan budaya Aceh dari masa ke masa yang selalu di budidayakan
Diawali dengan perkenalan kedua orang tua pihak lelaki dengan pihak perempuan yang disebut dengan cah rauh/cah roet.(Aceh)
Sesi ini dihadiri atau boleh juga diwakili oleh keluarga atau seulangke (comblang).
Teuku Zulkifli, ketua adat (tuhan 4 Gampong)Kegiatan ini untuk mengenal lebih dekat calon pengantin perempuan dan keluarganya serta penetapan besaran mahar maupun penentuan jadwal untuk tahap selanjutnya yang di laksanakan bertahap
Setelah proses awal selesai dilanjutkan dengan tradisi jak me tanda atau jak ba ranup.(membawa persyaratan adat)
Biasanya, keluarga calon linto membawa tanda jadi berupa emas dalam bentuk cicin, kalung atau lainnya, beberapa potong kain baju, buah, gula dan aneka kue tradisional.
Namun, bawaan ini tidaklah sama antara satu dengan lainnya, tergantung kemampuan ekonomi keluarga
"kegiatan diisi dengan tausiah atau nasihat perkawinan, ditutup dengan doa dan salam takzim kepada kedua orang tua pengantin pria dan pengantin wanita berkesempatan mengikuti prosesi pernikahan seperti ini dan intat linto (antar pengantin mempelai pria)
Pernikahannya berlangsung di mesjid Aceh tamiang di masjid ini keduanya mengikat janji untuk mengarungi hidup bersama dalam suka dan duka.
abubakar,(kadus) desa bagok panah sa Ikut hadir dalam acara intat linto
Teuku Muhajir,sebagai(tokoh adat) desa bagok panah sa berseta Teuku Zulkifli sebagai imum gampong dan abubakar sebagai kaur juga di dampingi oleh ketua pemuda (Abdullah)beserta tokoh masyarakat desa bagok panah sa kecamatan darul aman
Juga perangkat desa tokoh adat tuha 4 dan tuha pakat,masyarakat gampon Aceh teuming dan masyarakat gampon bagok panah sa darul aman kabupaten Aceh Timur
"Nasihat perkawinan yang di sampaikan oleh pemangku adat Aceh teuming juga pengangku adat desa bagok panah sa yang sangat menyentuh perasaan, bukan hanya ditujukan kepada pengantin,para tamu pun mendapat pencerahan oleh imum gampong dan ketua adat setempat berserta para tokoh agama beserta cerdik pandai
Setelah itu, resmilah melekat sebutan linto untuk sang lelaki dan dara baro untuk pengantin perempuan yang di sampaikan oleh teuku muhazir dan imum gampong mempelai wanita terlihat saling memberi kan nasehat oleh imum gampong juga tokoh adat
Dari pantauan awak media terlihat antusias warga para undangan dan para tamu yang hadir di kediaman dara Baro sebutan untuk pengantin (wanita) Dan linto Baro pengantin (pria )
Jamuan makan seusai acara pernikahan merupakan agenda makan yang telah di siapkan oleh keluarga mempelai wanita yang di bantu oleh semua elemen perangkat desa juga tokoh adat dan masyarakat setempat beserta semua semua undangan di undang oleh keluarga mempelai wanita dan rombongan linto baro yang di undang oleh mempelai pria
0 Comments